Tetes air hujan itu tak lagi dingin menghujamnya tbuhnya
Semilir angin pagi tak mampu lagi menyejukkannya
Terik mentari itu tak lagi menyengat kulitnya
Benar-benar telah lumpuh saraf-saraf raganya
Sungguh telah padam bara jiwanya yang sempat menggelora
Terhempas, terseret oleh detik waktu yg berlalu
Mati rasa, mayat hidup atau apalah namanya
Hei, lihat!
Dia masih berkedip
Dia masih bernafas, tersengal, tersedak dan pilu
Bulir2 kecil itu mmbasahi pipinya yg jelita seakan ia berkata
Hei, rasakan!
Jantungnya berdetak
Membisik pelan namun jelas
Rupanya masih ada harap dlm hatinya
Masih ada rindu dlm dadanya
Masih ada azzam dlm jiwanya
Dia sedang rindu
rindu pada Tuhannya
Untuk sedekat dulu kala layaknya kekasih yg diliputi cinta...
Dia berharap kembali bergerak
Untuk secekat masa lalunya layaknya buroq mengantar RosulNya...
Masih ada azzam yg akan mengantarkan ia pd saat indah di akhir waktunya...
0 komentar:
Posting Komentar