Selasa, 15 November 2011

Tagged Under:

merajut lagi yang telah terurai

Share

belum lama aku melemparnya
dari tempat tertinggi ke tanah keras lagi tandus
atas rasa kecewa dan putus asa
atas segenap luka yang menyayat jiwa

pecah berkeping tak berupa
kutinggalkan begitu saja
tanpa sesal setitikpun
kesal tak berkesudahan

hari ini ku lihat kepingan yang berserakan
ia adalah mimpi yang pernah kugengam erat di hati
lama mengendap dan terpatri
namun ku lihat ia hancur berkeping saat ini

sejenak ku terdiam
mengenang indah caranya menggerakkan kakiku
melangkah menyusuri jalanan penuh harapan
mengingat kuatnnya ia menarikku ke depan dan maju
bergerak mengubah rintangan menjadi asa dan kekuatan

ada rindu perlahan mengisi kalbu
ada sedikit tanya, mengapa harus berhenti?
jika adanya adalah gerak
haruskah mimpi itu hilang ditalan keputusasan?
jika hadirnya adalah perubahan
haruskah mimpi itu terhapus oleh kekecewaan?

ku dekati kepingan itu
dengan segenap harap kuambil satu persatu
dengan kebesaran hati ku rekatkan pecahan itu
sulit memang, mustahil memang
tapi, bukankah kita mempunyai Tuhan
sangat mudah bagi-Nya menungkinkan kemustahilan

merangkai kembali kepingan mimpi
merajut lagi yang telah terurai
bermimpilah tanpa batas ruang tanpa sekat waktu

_qowyyulazmi@dreamvillage_



3 komentar:

  1. subhanalloh.... persis yg saya alami, izin copas yak.. makasih

    BalasHapus
  2. silahkan, mbak rima.... :) semoga bermanfaat... :)

    BalasHapus
  3. coba tulisan2nya d kirim k redaksi hadila, embun, lazis dll agar lebih banyak lagi yang bisa membaca nya

    BalasHapus

Need an Invite?

Want to attend the wedding event? Be our guest, give us a message.

Nama Email * Pesan *