Senin, 01 Agustus 2011

Tagged Under:

ADAB – ADAB BERPUASA

Share

Disampaikan oleh Al Ustadz - 1 Ramadhan @ Masjid Raya Fatimah Surakarta
*Diketik oleh Qowyyul azmi dengan beberapa penambahan dan editan*

Dalam tausyah mengenai adab - adab berpuasa ini ada 5 adab yang dismpaikan Ustadznya...cekidot!:

1.     Niat karena Allah SWT
Pengamalan adab yang pertama ini hendaknya niat dilakukan ketika malam hari sebelum puasa atau sebelum mulai berpuasa. Niat tidak diperbolehkan diamalkan ketika pagi setelah puasa dimaulai atau siang harinya. Hal ini dikarenakan niat adalah salah satu syarat diterima atau tidaknya sebuah amal. Ini menunjukkan betapa pentingnya niat disetiap amalan yang kita lakukan hingga Imam An Nawawi meletakkan hadits ini di urutan pertama dalam Hadits Arba’innya.
“Sesungguhnya diterimanya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR,Bukhari, Muslim)

2.     Melakukan makan sahur dan mengakhirkannya
Betapa banyak dintara kita yang males-malesan bangun dini hari hanya untuk makan. Ada sebagian yang beranggapan “tanpa sahur juga kuat kok sampai sore” , “males ah bangun pagi-pagi”, “ngantuk” , “gak bisa nelen makanan” de el el. Apapun kondisi dan alasan untuk penolakan terhadap makan sahur saya sarankan untuk tetap berusaha mengamalkannya karena ternyata ada banyak rahasia di balik makan sahur lhoh.

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.” (HR. Bukhari, Muslim)
“Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)

“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.” (HR. Muslim)

Ada lagi satu sunnah yang berkaitan dengan makan sahur yang bisa kita amalkan yaitu mengakhirkan makan sahur. Ini dia haditsnya:
“Para sahabat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya.” (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra)
Nah, mungkin ada yang bertanya-tanya, kapan kita harus menghentikan makan sahur...? Maka jawabnya adalah kira-kira selama bacaan 50 ayat Al *ran sebelum Adzan Shubuh.

3.     Menahan diri dari hawa nafsu
“Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja.” (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720)
Dari hadits di atas kita dianjurkan untuk enahan diri dari berkata-kata kotor, menahan diri dari berteriak-teriak, menahan diri dari berperangai buruk, dan bertindak bodoh agar dalam menjalankan puasa kita tidak hanya mendaptkan haus dan lapar akibat sikap kita, perbuatan kita dan tindak-tanduk kita tak ikut berpuasa. Haus dan lapar kita bisa menahan tetapi ternyata nafsu yang lainnya masih kelayapan menguasai diri kita, Nudzubillah.
Maka tidak heran ketika bulan Ramadhan ini adalah bulan latihan (riyadho an nafs) bagi kita, bulan berbenah diri bagi kita, membersihkan hati dan jiwa dari segala bentuk penyakit hati dan kemaksiatan-kemaksiatan yang membutakan hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

4.     Bersifat Dermawan
“Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, dia bercerita, Rasulullahshallallhu `alayhi wasallam bersabda, "Setiap amal anak Adam akandibalas berlipat ganda. Kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya sampai700 kali lipat.” (HR.Bukhari-Muslim)
Sungguh inilah ramadhan, bulan dimana setiap amal kebaikan akan mendatangkan pahala yang banyak kemudian berlipat-lipat. Maka setiap kebiakan apa yang kita keluarkan akan mendatangkan kebaikan yang berlipat-lipat sebagai balasan dari Allah SWT.
Maka dalam persiapan Ramadhan sangat dianjurkan untuk kita juga mempersiapkan finansial. Finansial yang akan kita gunakan untuk berbagi dengan yang lain, dengan mereka yang embutuhkan uluran tangan kita untuk bahagia bersama-sama. Mari berbagi, bersedekah, berinfak dan jangan lupa zakatnya. Semoga Allah semakin memperkaya kita dengan kebaikan dan kebarokahan disepanjang hidup kita.

Sebagaimana yang Rasulullah telah contohkan berikut ini:
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari No. 3220)
Tak ada salahnya juga jika sesekali kita memberikan makan dan minum buka untuk saudara kita, rekan-rekan kita, atau adik-adik TPA atau sesekali meluangkan diri ke tempat-tempat panti sosial untuk berbagi nikmatnya berbuka bersama mereka...
“Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu.” (HR. At Tirmidzi No. 807)
5.     Perbanyak tillawah
“Jibril menemuinya (nabi) pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al Quran bersamanya.” (HR. Bukhari No. 3220)
“Puasa dan Al-Quran itu akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada harikiamat kelak. Di mana puasa akan berkata, `Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan akuuntuk memberi syafaat kepadanya`. Sedangkan al-Quran berkata, `Akutelah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankanaku untuk memberi syafaat kepadanya`." Beliau bersabda, "Maka keduanyapun memberikan syafaat". (HR. Ahmad, al-Hakim, dan Abu Nu`aim, shahih.)
Bukan hanya sekedar dibaca yang pasti, namun juga bagaimana kita berupaya untuk memahami arti dan maksud dari tiap-tiap ayat yang kita baca.
So, berapa kali target anda untuk khatam dalam Ramadhan kali ini, Win...? (*hmm, jedok-jedok kepala...)
6.     Menyegerakan berbuka
Dug...dug...dug...dug... Jika suara bedug dan adzan telah berkumandang, maka bersegeralah berbuka, jangan di tunda. Segera berdo’a dan basahi kerongkongan kita dengan air dan kurma lalu baca lagi do’a dalam hadits di bawah ini sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT.
“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika sedang berbuka puasa dia membaca: “Dzahaba Azh Zhama’u wab talatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.” (HR. Abu Daud)
Yap, sekian 6 adab-adab puasa yang disampaikan dalam tausyah Tarawih di malam pertama, InsyaAllah akan ada tmbahannya lagi, semoga ustadznya gak lupa untuk melanjutkan tausyahnya...hehe... Sedikit, semoga bermanfaat. Happy Fasting, 4 all muslim...

0 komentar:

Posting Komentar

Need an Invite?

Want to attend the wedding event? Be our guest, give us a message.

Nama Email * Pesan *